Keuntungan & Kerugian Marah-Marah

Seringkali kita tidak bisa menahan amarah dalam hati kita,,berdasarkan referensi yang ada ternyata meluapkan amarah itu punya keuntungan loh,,selain kerugian yang tentunya selalu hinggap ketika dan setelah kita marah.

Ada banyak hal yang bisa memicu munculnya marah. Mulai dari merasa tertekan, terhina, terhambat, dibatasi, dicegah, frustrasi, diperlakukan berbeda, sampai adanya penyimpangan norma.

Berikut merupakan keuntungan dari meluapkan amarah kita:

1. Masalah terselesaikan (kalau yg di semprot bisa ngertiin & terima,,hehe ).

2. Beban pikiran berkurang.

3. Kegiatan sehari – hari tidak terganggu.

dan kerugian dari pelepasan amarah secara brutal/tanpa akal sehat:

1. Perasaan tidak tenang.

2. Keadaan diri sendiri / lingkungan menjadi tidak menyenangkan.

3. Merasa lelah.

4. Habis energi.

5. Orang lain menjadi sakit hati.

6. Banyak musuh.

7. Tidak punya teman.

8. Merugikan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Jadi,,emang lebih baik lagi kalo kita bisa mengontrol emosi kita..gak ada salahnya untuk mengubah pikiran yang berlebihan tersebut dengan suatu yang rasional. Lebih baik mengatakan "Memang ini membuatku jadi marah, aku tau kenapa aku marah dan ini bukan akhir dari segalanya. Marah tidak akan mengubahnya menjadi lebih baik" daripada mengatakan "Huh...ini mimpi buruk!! Aku frustasi!!"

Cara yang paling ampuh adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Ketika kita berada dalam situasi tidak menyenangkan, ingatlah bahwa hal tersebut dari Tuhan. Hal ini membuat kita berpikir panjang untuk marah. Manusia tidak akan pernah bisa menghilangkan amarah tetapi manusia bisa mengendalikannya.

Jangan lupa, ingatkan diri kamu setiap kali kamu marah, bahwa kondisi yang ada atau orang-orang lain tidak selalu bermaksud ingin menyakiti kita. Hal itu akan membantu kita untuk berpikir secara proporsional dan dalam perspektif yang benar. Ingat bahwa kecenderungan internal (seperti mood, ingatan) juga berperan dalam rasa marah kita.

Ada pula sikap menuntut, memaksa, dan merasa diperlakukan tidak adil atau tidak sepatutnya. Keadilan, kepatutan bersifat sangat relatif, tergantung pada siapa dan dari sudut mana memandangnya. Hal itu perlu dilakukan, agar toleransi kita terhadap hal-hal tersebut bukan lagi suatu masalah.

Pada akhirnya kita harus memaafkan kesalahan dan kekurangan kita sendiri. Adalah manusiawi, bila seseorang tidak dapat menahan rasa marahnya. Bahkan, memendamnya, mengabaikannya merupakan suatu tindakan destruktif yang perlu dihindari. Yang perlu kita lakukan adalah bertindak asertif, tanpa menyakiti hati orang lain.