Di umur saya yang sudah 30 tahun ini...
Saya sudah menelan banyak kekecewaan...
.
.
.
.
.
Masih terbayang ketika saya masih di SMP/SMA, dimana saya adalah anak korban pem"bully"an (sampai sekarang saya masih tidak habis pikir, apa salah saya?). Belum lagi tampilan fisik saya yg memang pas2an, ditambah ketikan SMA, muka saya dipenuhi dengan jerawat segede biji salak. Ternyata bukan sampai di situ Tuhan menyiksa saya, otak saya juga pas2an (saya tidak punya prestasi yang bisa dibanggakan).
.
.
.
.
Masa kuliah memang tidak terlalu berat, tetapi saya banyak menyimpan dendam (tidak akan saya ceritakan di sini)... Ternyata Tuhan belum puas melihat saya diperlakukan seperti SAMPAH di tingkat SMP dan SMA.. Belum lagi saya baru mengetahui jika sebelah mata saya (kanan) cacat permanen karena mata saya ditusuk menggunakan pensil di GEREJA, sehingga ada lekukan (bekas luka tusuk) yang menghalangi lensa mata saya.
.
.
.
.
.
Setelah lulus S1 saya melanjutkan S2 ...tidak tau kenapa, ada saja kejadian yang membuat saya sakit hati (dan saya tidak belajar dari kejadian kali ini)
.
.
.
.
Setelah lulus S2, saya mulai mencari2 pekerjaan... di awal2 kegagalan, saya masih kuat dan tegar menerima kenyataan (ditambah sempat beberapa kali sampai pada proses wawancara)...sampai akhirnya saya sudah seperti orang gila, karena terlalu sering GAGAL. Saya akhirnya pun mencoba2 ikut tes CP**, di beberapa lembaga saya di tolak, sampai akhirnya saya di terima di tempat saya sekarang (yang sangat saya sesali sekali, karena saya sudah membuang2 waktu saya hanya untuk menjadi SAMPAH yang di"bully" kembali. Seharusnya mereka menolak saya jika merasa umur saya masih terlalu muda, belum cukup pengalaman, dll. SUNGGUH SAYA SUDAH MENYESAL MENGHABISKAN WAKTU SAMPAI TUA SEPERTI INI). Saya sudah berusaha keluar dari tempat sekarang, tetapi saya mengalami kegagalan paling mengerikan, memang saya bodoh sehingga pantas berakhir seperti ini..
.
.
.
.
.
Sampai saya TUA begini, saya masih merasakan di"bully" .... rasanya sakit... entah sampai kapan Tuhan mau menghentikan penyiksaan lewat pem"bully"an ini...
.
.
.
.
Selain lelah menghadapi pem"bully"an... Saya juga lelah dengan yang namanya SAKIT HATI... Saya pun sudah tidak mempercayai diri saya sendiri, tidak ada yang saya percayai lagi...setelah kecewa dengan sahabat sendiri (yang mngkin dia tidak menganggap saya sahabat), sampai akhirnya menyesal pernah punya perasaan "lebih"...
Read More..
Saya sudah menelan banyak kekecewaan...
.
.
.
.
.
Masih terbayang ketika saya masih di SMP/SMA, dimana saya adalah anak korban pem"bully"an (sampai sekarang saya masih tidak habis pikir, apa salah saya?). Belum lagi tampilan fisik saya yg memang pas2an, ditambah ketikan SMA, muka saya dipenuhi dengan jerawat segede biji salak. Ternyata bukan sampai di situ Tuhan menyiksa saya, otak saya juga pas2an (saya tidak punya prestasi yang bisa dibanggakan).
.
.
.
.
Masa kuliah memang tidak terlalu berat, tetapi saya banyak menyimpan dendam (tidak akan saya ceritakan di sini)... Ternyata Tuhan belum puas melihat saya diperlakukan seperti SAMPAH di tingkat SMP dan SMA.. Belum lagi saya baru mengetahui jika sebelah mata saya (kanan) cacat permanen karena mata saya ditusuk menggunakan pensil di GEREJA, sehingga ada lekukan (bekas luka tusuk) yang menghalangi lensa mata saya.
.
.
.
.
.
Setelah lulus S1 saya melanjutkan S2 ...tidak tau kenapa, ada saja kejadian yang membuat saya sakit hati (dan saya tidak belajar dari kejadian kali ini)
.
.
.
.
Setelah lulus S2, saya mulai mencari2 pekerjaan... di awal2 kegagalan, saya masih kuat dan tegar menerima kenyataan (ditambah sempat beberapa kali sampai pada proses wawancara)...sampai akhirnya saya sudah seperti orang gila, karena terlalu sering GAGAL. Saya akhirnya pun mencoba2 ikut tes CP**, di beberapa lembaga saya di tolak, sampai akhirnya saya di terima di tempat saya sekarang (yang sangat saya sesali sekali, karena saya sudah membuang2 waktu saya hanya untuk menjadi SAMPAH yang di"bully" kembali. Seharusnya mereka menolak saya jika merasa umur saya masih terlalu muda, belum cukup pengalaman, dll. SUNGGUH SAYA SUDAH MENYESAL MENGHABISKAN WAKTU SAMPAI TUA SEPERTI INI). Saya sudah berusaha keluar dari tempat sekarang, tetapi saya mengalami kegagalan paling mengerikan, memang saya bodoh sehingga pantas berakhir seperti ini..
.
.
.
.
.
Sampai saya TUA begini, saya masih merasakan di"bully" .... rasanya sakit... entah sampai kapan Tuhan mau menghentikan penyiksaan lewat pem"bully"an ini...
.
.
.
.
Selain lelah menghadapi pem"bully"an... Saya juga lelah dengan yang namanya SAKIT HATI... Saya pun sudah tidak mempercayai diri saya sendiri, tidak ada yang saya percayai lagi...setelah kecewa dengan sahabat sendiri (yang mngkin dia tidak menganggap saya sahabat), sampai akhirnya menyesal pernah punya perasaan "lebih"...
.
.
.
.
.
.
Semoga Tuhan mau menghentikan kegilaan dalam hidup saya, karena saya sudah LELAH...dan mudah2an Tuhan masih menginginkan saya hidup sebagai manusia yang WARAS.....
